![]() |
Papan logo yang terdiri dari jutaan foto pribadi terpasang di Pusat Data Facebook Inc. di Prineville, Oregon, Amerika (28/4). Pusat data ini memiliki teknologi efisien energi, termasuk di bidang pengelolaan air dan listrik. Meg Roussos/Bloomberg via Getty Images |
Kebijakan itu diambil di tengah
kesenjangan kesejahteraan pegawai elit di bagian teknologi dengan pekerja lain,
yang berpenghasilan jauh lebih rendah.
Pegawai kontrak itu juga berhak
mendapatkan minimal 15 hari cuti bergaji dan tunjangan anak 4.000 dolar AS bagi
orangtua yang tidak mengambil cuti mengurus anak. "Kebijakan itu tepat
diakukan bagi usaha dan masyarakat kami," kata Shryl Sandberg, kepala
bagian operasi, seperti dilansir Facebook pada Rabu, 13 Mei 2015.
Sebelumnya Facebook telah
mengimplementasikan kenaikan gaji bagi sejumlah pekerja di kantor pusatnya,
Menlo Park, pada Hari Buruh, 1 Mei lalu. Facebook akan memperluas kebijakan
tersebut bagi karyawan dari perusahaan alihdaya (outsource) yang cukup besar,
yaitu mempunyai lebih dari 25 pekerja dan berkantor di Amerika Serikat.
Facebook menolak memberi keterangan
lebih lanjut berapa tepatnya jumlah karyawan kontrak yang akan menerima
kenaikan gaji tersebut dan dari perusahaan outsource mana mereka berasal.
Secara umum, publik dan lembaga
legislatif di Amerika Serikat kini memang tengah memperdebatkan kebijakan
menaikkan gaji minimal untuk memperkecil jurang kesenjangan sosial. Di saat
yang bersamaan, sejumlah perusahaan langsung berinisiatif untuk memperbaiki
kondisi hidup pekerjanya, seperti dapat dilihat dari kebijakan Walmart, Costco,
dan Starbucks.
Sementara itu, langkah Facebook memicu
pujian dari Gedung Putih, serikat pekerja, dan kelompok keluarga.
"Korporasi Amerika Serikat sudah mulai memberlakukan kebijakan ini, yaitu
dengan berkomitmen untuk tidak menggaji karyawannya dengan rendah dan tidak
memaksa para pekerja untuk memilih antara pekerjaan atau keluarga," kata
Debra Ness, kepala lembaga National Partnership for Women and Families, dalam
pernyataan tertulis.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan
teknologi di Silicon Valley memang tengah ditekan untuk menekan jurang
kesejahteraan mengingat tingginya biaya hidup di California--yang merupakan
termahal keenam di Amerika Serikat pada 2014 lalu dalam perhitungan lembaga
Missouri Economic Research and Information Center.
Pada tahun lalu, Google juga mengambil
kebijakan yang sama dengan menaikkan gaji minimal menjadi 15 dolar AS per jam
bagi karyawan-karyawan seperti supir bus, petugas parkir, dan satpam di
kantornya di California.Google juga memperbesar tunjangan kesehatan bagi semua
karyawan tersebut. Antara
Info: Tempo.Co
Tidak ada komentar: