Terkait Relokasi Pedagang Pasar Jagasatru, PD Pasar Bantah Tidak Adil

Editing by - Amiz

Kesambi - Tudingan adanya unsur nepotisme terkait perpindahan sementara Pasar Jagasatru ke Dukusemar, dibantah Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Cirebon. Direktur PD Pasar Kota Cirebon Darwin Windarsyah membantah jika kebijakan PD Pasar merelokasi pedagang Pasar Jagasatru ke Dukuhsemar ada praktik kecurangan tersebut.

Dia menjelaskan, perpindahan pasar itu sudah dijalankan melalui aturan yang disepakati dan berjalan dengan baik. Jika dalam tahap pelaksanaannya terdapat masalah seperti rebutan lapak, itu harus dimalklumi. “Pada saat awal-awal pindah ke wilayah Dukusemar memang terjadi rebutan lapak antara pedagang, seperti memilih tempat strategis dan tidak strategis, puas dan tidak puas menempati lokasi yang baru, itu hal yang wajar,” ungkapnya kepada “FC” saat ditemui di kantornya, Senin (9/9).

Darwin menerangkan, mekanisme perpindahan pasar sementara ke Dukusemar itu, PD Pasar sudah membuat tim gabungan untuk mengatur pedagang menempati lokasi baru. Timgab tersebut, lanjut Darwin menerangkan, terdiri dari dua tim yaitu dari pedagang dan dari pihak PD Pasar.

Menurutnya, lokasi tempat sementara pasar di Dukusemar itu sudah dikoordnisikan dengan baik oleh PD Pasar, namun jika ada masalah lapak yang kurang memadai atau kurang strategis harap dimaklumi, karena lokasi di Dukusemar tak seluas seperti di Jagasatru. “Memang lokasi di Dukusemar lebih kecil, rata-rata pedagang hanya mendapat tempat 2 meter saja,” terangnya.
Pihaknya mengungkapkan, tidak mengetahui sebelumnya jika ada permasalahan pedagang yang semula menempati wilayah grosir, namun saat dipindah mendapat lapak eceran. Harusnya, lanjut Darwin menjelaskan, jika ada permasalahan itu harusnya melapor kepada PD Pasar atau timgab agar bisa diselesaikan. “Pedagang harusnya terlebih dahulu melapor kepada timgab, agar tidak terjadi masalah sperti itu,” ungkap Darwin.

Darwin menyampaikan, data pedagang di Jagasatru yang resmi berdasarkan catatan PD Pasar hanya mencapai 520 lebih saja. Dirinya membenarkan, jika perpindahan lokasi ke Dukusemar itu membuat jumlah pedagang yang tidak terdaftar semakin bertambah. Bahkan dia menyebutkan, saat ini pedagang di Dukusemar mencapai 1000 lebih. “Seribu pedagang tersebut tidak semuanya menempati di bagian dalam pasar, namun di luar pasar juga banyak, namun hal itu sangat wajar, karena namanya pasar baru, minat masyarakat ingin jadi pedagang bertambah,” tuturnya.

Terpisah, pedagang sayuran Tubagus menilai, kebijakan untuk perpindahan sementara pasar yang dilakukan PD Pasar cukup menimbulkan masalah antar pedagang saat pembagian jatah lapak. Diterangkannya, ada beberapa pedagang yang tidak mendapat tempat sesuai dengan aturan yang dibuat PD Pasar. Dia pun menambahkan, pedagang baru banyak bermunculan Kamis (4/9) lalu. “Banyak pedagang yang baru-baru, saya juga nggak tahu kenapa itu biasa terjadi. Mungkin karena ini temoat baru jadi banyak dimanfaatkan warga yang ingin berjualan,” ungkapnya. (Iwe/CNC)

Tidak ada komentar: