![]() |
Ngemil sembari nonton TV |
Penelitian yang dilakukan Brigham
Young University ini dikatakan oleh situs Yibada berkenaan dengan kebiasaan
manusia untuk makan pada tengah malam.
Peneliti menggunakan teknologi MRI
untuk melihat isi otak partisipan seraya memperlihatkan berbagai gambar makanan
sehat, seperti sayuran dan ikan, serta makanan berkalori tinggi, seperti donat
dan es krim, kepada mereka.
Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas
otak menurun saat partisipan melihat gambar-gambar tersebut pada malam hari.
Respon otak terhadap kepuasan atas makanan menurun, mendorong manusia untuk
membuka kulkasnya dan memakan banyak cemilan.
Sayangnya, manusia tidak akan pernah
merasa kenyang ketika ngemil tengah malam, dibanding dengan ketika mereka
mengkonsumsi makanan berat saat sarapan, makan siang, dan makan malam.
"Manusia cenderung ingin makan
terus saat tengah malam karena makanan yang dimakan terasa tidak memuaskan
secara visual, sehingga sulit untuk kenyang," jelas Travis Masterson,
pimpinan studi ini, kepada Huffington Post.
Belum dipahami mengapa makanan menjadi
terlihat tidak memuaskan ketika malam hari, namun ada yang berteori hal itu
dikarenakan oleh siklus perubahan tingkah laku manusia yang disebut sebagai
'circadian rhythms'.
Circadian rhythms mengatur pola
aktivitas dan istirahat manusia.
"Untuk menghindari ngemil
berlebihan pada malam hari, harus dilakukan perubahan kecil namun bermakna
dalam kebiasaan makan. Selalu ingat bahwa (otak) mempengaruhi kepuasan manusia
terhadap makanan," pesan Masterson.
Menurut Las Vegas Review-Journal,
mengkonsumsi cemilan pada malam hari memiliki kaitan dengan risiko obesitas,
yang dibuktikan pada sebuah studi terbitan 2013.
Selain itu, situs Today.com juga
menambahkan kaitannya dengan masalah memori dan berpikir.
Info: Tribunnews.Com
Tidak ada komentar: