Truk Tangki Pertamina Disandera Mahasiswa

Editing by - Amiz

Gunung Jati - Setelah hampir satu Minggu persoalan antre berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Wilayah Cirebon, mahasiswa akhirnya turun juga melakukan aksi demo. 

Aksi demo yang melibatkan sedikitnya 50 mahasiswa itu berlangsung Selasa (26/8/2014). Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mengawali aksinya di depan kampus IAIN, dilanjutkan ke perempatan lampu merah Pemuda serta ke kantor Pertamina EP Region Jawa di Jalan Raya Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. 

Dalam aksinya, mahasiswa menyandera dua unit truk tanki pengangkut BBM milik PT Pertamina. Selain protes atas sulitnya memperoleh BBM bersubsidi, mahasiswa menyesalkan tertutupnya Pertamina atas persoalan yang tersebut. 

“Kami sengaja menghentikan truk tanki Pertamina karena kecewa dengan sikap perusahaan tersebut. Tindakan kami juga mewakili kegelisahan masyarakat, tandas koordinator aksi, Affandi Galapagos. 

Para mahasiswa menuntut kebijakan pembatasan BBM bersubsidi segera dicabut karena dianggap menyengsarakan rakyat kecil. Terlebih, stok BBM subsidi yang terbatas di setiap SPBU seolah memaksa rakyat kecil membeli BBM non subsidi (Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamax Dex) yang harganya jauh lebih mahal. 

Ketegangan sempat terjadi saat mahasiswa menyandera dua unit truk tanki yang melintas. Mereka menduduki paksa truk yang berniat mendistribusikan BBM ke SPBU. Petugas kemudian keamanan memaksa mahasiswa untuk turun dari truk tanki, namun tidak digubris. 

Akibatnya, arus lalu lintas pantura Cirebon-Indramayu macet parah sepanjang tiga kilometer. Usai menyandera truk, mahasiswa turun ke jalan dan kembali memblokir pantura. 

Sudah Normal 
Perwakilan pihak PT Pertamina saat menemui pendemo berjanji dalam dua hari ke depan distribusi BBM berjalan normal. Pihak Pertamina di Klayan maupun Tuparev, Kabupaten Cirebon, yang juga kami datangi, memang bilang situasi ini akibat kebijakan pemerintah pusat. Mereka hanya pelaksana, tapi kami harap janji untuk menormalkan distribusi harus ditepati. Jika tidak, kami aksi kembali,tegas Affandi. 

Korlap lainnya, Otong Al Auza menilai, permasalahan BBM merupakan persoalan yang harus cepat ditangani dan diselesaikan. Kalau tidak cepat diselesaikan akan berdampak kepada laju ekonomi bangsa Indonesia,” lanjut dia. 

Dalam hal ini, tambahnya, jelas yang bertanggung jawab adalah pihak Pertamina yang tidak profesional dalam mengatur dan mengawasi program subsidi bagi masyarakat kecil. 

Otong mengungkapkan, sudah saatnya ada reformasi di tubuh Pertamina. Sebab, di dalamnya terdapat banyak orang profesional yang justeru dikuasai mafia minyak yang tidak memikirkan hidup orang banyak.

Perwakilan Pertamina yang menemui mahasiswa, Ngadiono Supait membantah telah terjadi kelangkaan BBM bersubsidi. Dirinya menjelaskan, situasi sekarang ini terjadi karena kebijakan pemerintah yang melakukan pengendalian pengiriman BBM terkait minimnya kuota BBM hingga akhir tahun 2014.

 “BBM tidak mengalami kelangkaan, hanya dibatasi saja. Kami akan berusaha semaksimal mungkin, hari ini pasokan BBM subsidi bisa normal kembali,” paparnya. 

Sementara itu, sejak Senin (25/8/204) siang hingga Selasa (26/8/2014) malam, antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Kota Cirebon maupun Kabupaten Cirebon, tak tampak lagi. Seperti di SPBU Watubelah, Talun, Kemantren, Tengahtani maupun Tuparev di Kabupaten Cirebon, serta SPBU di Bima, Cipto di Kota Cirebon. 

Namun, beberapa di antaranya tutup akibat ketiadaan stok. Hanya saja, tak tampak kendaraan yang memaksakan diri menunggu hingga stok datang. Sejumlah warga mengaku mulai terbiasa dengan situasi tersebut. 

“Minggu (24/8/2014), saya memang panik dan rela antre berjam-jam beli BBM. Entah itu yang bersubsidi (premium) atau pertamax, saat itu saya pikir asal dapat bahan bakar saja. Tapi, hari ini (kemarin-Red) beberapa SPBU agak sepi. Saya merasa tak perlu panik mengantre, lama-lama jadi biasa,” ucap seorang warga asal Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. (C-14/C-16/C-21/Muthia/KC)

Info: Kabar-Cirebon.Com

Tidak ada komentar: