![]() |
Divisi Digital Service. ©2016 Merdeka.com/Syakur Usman |
Jika terkendala jarak dan waktu untuk menonton langsung, kini Anda bisa menonton hampir seluruh pertandingan PON seperti langsung dari venue. Hal ini dimungkinkan berkat kemajuan teknologi konvergensi.
Ya, berkat dukungan PT Telkom melalui Divisi Digital Service (DDS), sejak 14 September lalu, kita bisa menonton langsung hampir seluruh pertandingan cabang olahraga PON XIX lewat aplikasi Virtual Reality (VR). Aplikasi ini bisa memperlihatkan situasi sejumlah arena pertandingan dengan tautan Google Play dan App Store.
Arief Musta'in, Executive General Manager DDS Telkom, menjelaskan aplikasi ini memungkinkan publik Indonesia menonton dengan jelas dengan konsep foto 360. Untuk menikmati aplikasi ini, tentu saja masyarakat harus menggunakan kaca mata pendukung VR. Kaca matanya bisa Samsung Gear dan atau LG 360 VR. Namun, direkomendasikan yang bisa lintas merek semacam VR Shinecon. Dengan kaca mata VR ini, maka Anda seolah-olah berada di arena pertandingan yang seru nan ramai itu.
Menu pertamanya, akan muncul suasana stadion
dari jarak sekitar 50 meter. Ingin masuk ke venue? Coba dongakkan kepala
sedikit, agar bisa mendekat ke arah pintu venue. Jika sudah dekat, nanti muncul
notifikasi seperti Pintu Tribun Utara.

Divisi Digital Service 2016
Merdeka.com/Syakur Usman
"Lalu klik notifikasi tersebut,
selanjutnya ada gerakan mengikuti alur yang dibuat Tim DDS Telkom. Alur ini tak
ubahnya seperti ketika orang berjalan kaki menyusuri lorong-lorong di stadion.
Selangkah demi selangkah tak ubahnya kita memang berada di venue," ujar
Arief, dalam rilisnya, Selasa (20/9).
Selain suasana venue seperti Stadion Gelora
Bandung Lautan Api (GLBA) dan Si Jalak Harupat, ada juga venue lain, seperti
GOR Citra Arena di Cikutra, Bandung, untuk cabang bola basket. Konsep besarnya
hampir sama, yakni kita bisa melihat seperti apa seluruh suasana di venue
basket ini.
"Kami berikan aplikasi ini gratis. Masyarakat hanya cukup mengunduh aplikasi VR dengan nama PON2016 Virtual Reality. Lalu siapkan sendiri kacamata VR. Setelah itu, sebagian arena bisa dinikmati dengan cuma-cuma," ujar Arief.
Menurut dia, Tim DDS menyiapkan platform ini sekitar dua bulan sebelum PON XIX, dengan pembuatan aplikasi Android hingga muncul Playstore dua minggu. Hingga pekan olahraga ini selesai, aplikasi ini bersifat nonkomersial.
"Ini menjadi uji coba pasar ke depannya, terutama untuk produk pemasaran yang membutuhkan konsep sejenis. Misalnya untuk melihat lokasi calon perumahan, apartemen, bahkan tak menutup kemungkinan bakal lokasi konser musik," katanya. [tsr]
"Kami berikan aplikasi ini gratis. Masyarakat hanya cukup mengunduh aplikasi VR dengan nama PON2016 Virtual Reality. Lalu siapkan sendiri kacamata VR. Setelah itu, sebagian arena bisa dinikmati dengan cuma-cuma," ujar Arief.
Menurut dia, Tim DDS menyiapkan platform ini sekitar dua bulan sebelum PON XIX, dengan pembuatan aplikasi Android hingga muncul Playstore dua minggu. Hingga pekan olahraga ini selesai, aplikasi ini bersifat nonkomersial.
"Ini menjadi uji coba pasar ke depannya, terutama untuk produk pemasaran yang membutuhkan konsep sejenis. Misalnya untuk melihat lokasi calon perumahan, apartemen, bahkan tak menutup kemungkinan bakal lokasi konser musik," katanya. [tsr]
Info: merdeka.com
Tidak ada komentar: