![]() |
KEKERINGAN: Akibat sulitnya mendapat air, sawah di Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, mengalami kekeringan dan gagal panen. Foto: Ilmi Yanfaunna/Radar Cirebon |
Salah satu Warga
Desa Matangaji, Dadang (50) mengatakan, produktifitas lahan pertanian di
desanya mengalami perubahan. Sebab, air dari mata air Paniis, Kabupaten
Kuningan disedot untuk keperluan PDAM Kota Cirebon dan meningkatkan pembangunan
serta pertumbuhan penduduk. “Sebelumnya petani desa dapat melakukan masa
tanam sebanyak tiga kali,” kata Dadang.
Dia mengaku, para
petani desa tidak bisa berbuat banyak selain berharap adanya solusi yang
diberikan oleh pemerintah daerah terhadap kondisi ini. Sebab, untuk saat ini
petani hanya dapat berharap pada musim hujan saat hendak bercocok tanam.
“Sekarang ini sawah di desa kami menjadi tadah hujan. Dahulu, di sini
(Matangaji, red)
tidak pernah kekeringan meskipun airnya ada yang disedot untuk PDAM. Sekarang,
bisa dilihat sendiri kondisi sawah kalau tidak ada hujan,” kata Dadang yang
juga tokoh masyakat setempat.
Sementara itu, Kuwu
Matangaji Sudarta mengungkapkan pihaknya sudah berupaya maksimal guna mencukupi
kebutuhan air para petani. Namun, Sudarta membenarkan adanya kesulitan lain
yang ditemui oleh pemerintah desa. “Akhirnya, kita hanya berharap pada turunnya
hujan saja untuk mengairi lahan pertanian. Kalau tidak hujan, kondisinya seperti
sekarang ini, kering,” ujarnya singkat, belum lama ini.
Terpisah, Bupati
Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi menyatakan, pihaknya akan
mengupayakan ada kerjasama antar pemerintah daerah. Alasannya, kewenangan untuk
penggunaan air di Paniis bukan ada di Pemerintah Kabupaten Cirebon. Tapi, oleh
PDAM Kota Cirebon. “Kita akan coba semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat
di desa matangani sehingga lahan produktif mereka dalam bercocok tanah tidak
mengalami kekeringan lagi,” tandasnya. (sam)
Info: radarcirebon.com
Tidak ada komentar: