
Kesambi - Tumpukan sampah di sejumlah tempat pembungan sementara
(TPS) se-Kota Cirebon menggunung. Tumpukan sampah yang merusak pemandangan kota
itu sejak Sabtu (31/1/2015) kemarin terpaksa tidak terangkut, karena Dinas
Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon mengaku sudah tak memiliki
anggaran operasional untuk mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di semua TPS
ke tempat pembuangan akhir (TPA) Kopiluhur.
Berdasarkan tinjauan ke sejumlah
lokasi di TPS di Kota Cirebon, gunungan sampah terlihat berantakan hingga
berserakan memakan badan jalan raya. Bukan hanya itu, di keadaan demikian sudah
mengganggu pengendara yang melintas, serta warga sekitar pun terpaksa menghirup
bau tak sedap akibat sampah yang tidak kunjung dibawa ke Kopiluhur.
Warga di sekitar TPS Jalan
Evakuasi, Tono mengatakan sampah itu sejak Sabtu kemarin tidak diangkut oleh
petugas DKP. Dia menjelaskan, pihak DKP belum mengangkut sampah, padahal
biasanya pukul 07.00 WIB mobil truck DKP sudah datang untuk mengangkut sampah
ke TPA.
Pria yang bekerja sebagai tukang
tambal ban dekat TPS Evakuasi tersebut mangaku, sampah yang menumpuk bukan saja
mengganggu pemandangan, namun bau busuk lebih menyengat daripada hari-hari biasanya.
“Karena dekat TPS, sejak dulu memang terasa bau sampahnya, tapi karena menumpuk
baunya sampai bikin pusing,” ujarnya saat ditemui, Minggu (1/2) kemarin.
Di TPS yang berbeda, hal serupa
terjadi di TPS yang berada di jalan Cipto. Di TPS tersebut Nampak sampah-sampah
sama sekali tidak ada yang mengatur. Menurut penjaga TPS Jalan Cipto, Alek
membenarkan jika sopir mobil pengangkut sampah menghubunginya kalau petugas DKP
belum bisa kembali mengangkut sampah di TPS karena tidak ada anggaran untuk
membeli BBM. “Katanya nggak ada buat beli solar mas, jadi tidak bisa diangkut,”
katanya.
Alek mengatakan kalau setiap
harinya sekitar 4 hingga 7 kereta sampah dari setiap petugas kebersihan RW
membuang sampah ke TPS. Jika besok (hari ini, red) masih belum bisa diangkut
maka bukan tidak mungkin sampah yang menumpuk berserakan sampai ke badan jalan.
“Kalau nggak bisa diangkut sampai dua hari saja, bisa dibayangin sampahnya akan
ke mana-mana,” tuturnya.
Kondisi terparah berada di TPS
Jalan Kesambi. Petugas TPS, Ende mengatakan kalau sampai Senin (hari ini, red)
DKP terpaksa tidak bisa membawa tumpukan sampah yangf menggunung di Jalan
Kesambi. Menurutnya, DKP pernah menghubungi penjaga TPS bahwa saat ini anggaran
biaya operasional pengangkutan sampah belum bisa digunakan. Setiap harinya,
kata dia, sebanyak dua truk pengankut sampah datang ke TPS. Ende mengungkapkan,
satu hari saja keadaannya saja sampah sudah menggunung seperti itu, bagaimana
kalau dua hari sampah tidak terangkut?.
“Kota Cirebon sudah kelihatan
seperti lautan sampah mas. Kalau besok diangkut yah pasti membuat resah warga
sekitar. Karena TPS Kesambi ini dekat dengan pasar otomatis banyak yang buang
sampah ke sini,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala DKP Kota
Cirebon, H Taufan Bharata mengaku dana talangan dari SK yang pernah
digadaikannya, saat ini sudah habis untuk biaya operasional mengangkut sampah.
Dikatakannya, biaya dari SK yang digadaikan ke Bank itu tidak sangat cukup
untuk membeli BBM kendaraan operasional DKP. “Bayangkan saja mas, dalam
seminggu DKP harus mengeluarkan uang Rp60 Juta hanya untuk membeli solar, dan
uang itu sekarang sudah terpakai. Maka terpaksa tidak bisa menjalankan lagi,”
terangnya. (Iwe/CNC)
Info: CirebonNews.Com














Tidak ada komentar: