Yani: Suksesi 2014 Merupakan Titik Kritis

Editing by - Amiz

Sumber - Suksesi kepemimpinan tahun 2014 merupakan titik kritis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan Alumni Lemhanas Ahmad Yani usai memberikan pencerahan kepada mantan Panitia Pengawas Lapangan se Kabupaten Cirebon, Minggu (14/9).

“Ada dua aliran yaitu, pesimistik dan optimistik,” ujar Yani didampingi ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Cirebon, Nunu Sobari di Sekretariat Kantor Panwaskab Cirebon.

Yani menjelaskan, aliran pesimistik adalah ada dua kekuatan besar yang ikut dalam pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2014, akan tetapi dalam pelaksanaannya hingga ditetapkan presiden terpilih suasana tetap kondusif. “Berarti masyarakat sudah cerdas,” jelas Yani.

Sedangkan aliran optimistik, kata Yani, yang sekarang berlaku, dengan terpilihnya Jokowi diharap anggaran Jokowi-JK sampai dengan dua tahun mendatang mencapai Rp3.000 Triliun. “Lima tahun kedepan, berakhirnya masa kepemimpinan Jokowi-JK mungkin bisa mencapai Rp5.000 triliun,” katanya.

Hal itu disebabkan, menurut Yani, karena adanya efesiensi anggaran, menghapus anggaran yang tidak tepat dan pemberantasan mafia akan menyelamatkan uang negara yang lebih besar. “Sebagai bangsa ini kita harus yakin, saat ini pertumbuhan ekonomi di Asean bangsa Indonesia termasuk tinggi,” jelas Yani.

Sekarang ini, tambah Yani, bagaimana kita bisa mengawal visi-misinya Jokowi-Jk. “Kalau kita bisa mengawal visi-misinya Jokowi-Jk, harapan bangsa Indonesia agar pertumbuhan ekonomi lebih cepat dibanding negara-negara asean lainnya dapat segera terwujud,” Kata Yani.

Terkait adanya kesalahpahaman dengan adanya rumah transisi dianggap terlalu mengintervensi pemerintahan yang saat ini tengah berkuasa dibawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, Yani menjelaskan, bahwa apa yang dilakukan rumah transisi bukan merupakan tindakan intervensi. “Rumah Transisi tidak melakukan intervensi akan tetapi mereka ingin mengetahui program-progran apa yang sudah berhasil dan program apa yang belum selesai dilaksakan agar pada saat Jokowi-Jk dilantik dapat segera melakukan percepatan dalam melaksanakan proram yang belum selesai dilaksanakan pemerintahan SBY,” pungkas Yani. (Bagja/CNC)

Tidak ada komentar: