Wali Kota Cirebon Ajak Warga Ikut Aktif Tanggulangi HIV/AIDS

Editing by - Amiz

Harjamukti -  Meningginya angka penderita HIV/AIDS di Kota Cirebon, membuat Wali Kota Cirebon mengimbau kepada warga Kota Cirebon untuk memberantas penyakit yang belum ditemukan obatnya itu, untuk memberantas penyebarannya. Jumlah penderita HIV/AIDS yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, menuerutnya tak bisa dibiarkan.

“Penyebaran virus HIV/AIDS itu setiap tahunnya terus meningkat, untuk itu saya mengimbau kepada warga untuk memberabtas penyebarannya,” ungkapnya pada kegiatan Sapa Warga, di Kelurahan Kecapi Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, Jumat (12/9) lalu.

Ano menyebutkan, sejauh ini sudah sedikitnya sekitar 700 lebih Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Cirebon. Dia menyoroti, angka itu sangat tinggi, serta mengancam masyarakat yang tidak bersalah. Untuk itu, Ano mengajak kepada semua pihak, tidak terkecualai masyarakat Kota Cirebon untuk menekan jumlah ODHA yang semakin meningkat itu. “Bagaimanapun, untuk mengatasi penyebaran HIV/AIDS adalah tanggung jawab semua pihak. Pemerintah tidak dapat menekan jumlah kasus HIV/AIDS sendiri, karena penyebaran virus itu ada di tengah-tengah masyarakat, maka warga juga diharapkan memantau,” terang Ano.

Pihaknya mengaku masih belum tahu sumber dari meningkatnya kasus HIV/AIDS itu, Ano mempertanyakan, apakah kesadaran masyarakat terhadap bahaya termasuk tanda-tanda HIV/AIDS masih rendah, atau memang dari instansi terkait masih kurang melakukan sosialisasi. Bahkan, berdasarkan data yang dimilikinya, penyebaran HIV/AIDS tidak mengenal usia dan latar belakang status sosialnya. Disebutkannya, dari usia bayi hingga tua semua berpotensi terjangkit virus yang belum ditemukan obatnya itu. “Penularan HIV/AIDS terbanyak itu, karena penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan melalui hubungan seksual,” ungkapnya.

Pada penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik, bisa terjadi jika seseorang disuntik menggunakan jarum bekas orang lain yang mengidap HIV/Aids. Penyebaran melalui hubungan seksual, ditegaskan Ano, harus diredam khususnya bagi ibu-ibu harus bisa mengawasi suaminya, jangan sampai ‘jajan’ di luar. Ano menegaskan, memberantas HIV/AIDS tersebut harus ada upaya-upaya pencegahan yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak. “Tingginya kasus HIV/AIDS menjadi keprihatinan tersendiri Pemerintah Kota Cirebon. Kondisi sekarang itu, frekuensi HIV/AIDS di Kota Cirebon sangat memperihatinkan,” katanya. (Iwe/CNC)

Tidak ada komentar: