
Kejaksan - Hingar bingar kampus Universitas Swadaya Gunung Jati (Unsagati) Cirebon menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) kembali mengemuka. Pasalnya, Rektor Unswagati Cirebon, Prof Dr H Djohan Rochanda Wiradinata dan jajaran petinggi Unswagati mengungkapkan rencana alih status kampus tersebut saat dengar pendapat bersama anggota DPRD Kota Cirebon, Selasa (16/9).
Rektor Unswagati, Prof
Djohan Rochanda Wiradianata mengatakan rencana perpindahan status Unswagati
menjadi salah satu PTN di Wilayah III Cirebon sudah lama disampaikan Dirjen
Dikitis di awal 2014 kepada pihak Yayasan Unswagati. Namun demikian, lanjut dia
mengatakan, Unswagati diminta memenuhi persyaratan yaitu pemenuhan lahan yang
sampai sejauh ini masih kurang 9 hektar lagi. “Rencana Unswagati ingin menjadi
perguran tinggi negeri tinggal selangkah lagi, yaitu tinggal pemenuhan 9 hektar
lahan yang saat ini sedang diupayakan semua pihak,” ungkapnya kepada “FC” usai
jejak dengar pendapat di gedung DPRD Kota Cirebon.
Pihaknya mengakui, kendala
Unswagati menjadi PTN masih terganjal dengan beberapa persoalan. Djohan
menjelaskan, kendalanya adalah Dirjen Dikti meminta Unswagati untuk memenuhi
lahan seluas 30 hektar di mana sebelum bulan Okteber mendatang harus dipenuhi,
setelah itu Perpres akan segera diurus oleh Dirjen Dikti dan disertifikasi oleh
Kemendikbud.
Lanjut dia mengatakan,
pemenuhan lahan itu bisa dilakukan dengan dua pola, yang pertama Pemerintah
Provinsi akan memberikan lahan 30 hektar, sedangkan pola kedua yaitu Pemerintah
Kabupaten Cirebon katanya akan menghibahkan 9 hektar untuk pemenuhan persyaratan
Unswagati menjadi PTN. “Namun sejauh ini belum ada upaya serius dari Pemkab
untuk menghibahkan lahan yang 9 hektar itu masih belum jelas,” ungkap Djohan.
Ketidakseriusan Pemkab
menghibahkan lahan 9 hektar kepada Unswagati itu, Djohan menjelaskan, pihak Pemkab
tidak dapat memberikan lahan 9 hektar karena menilai bahwa kampus Unswagati
adalah kampus swasta, atau bukan kampus negeri. Mengetahui alasan seperti itu,
pihaknya menyesalkan, bahkan pemahaman Pemkab Cirebon seperti itu adalah
pemahaman yang salah. Menurutnya, hibah lahan 9 hektar tersebut bukan
diperuntukkan yayasan Unswagati, namun dihibahkan untuk pemerintah pusat demi
pengabdian pendidikan kepada Negara. “Itu jelas pemahaman yang salah, harusnya
Pemkab menilai hibah itu bukan untuk Unswagati, namun untuk kepentingan
pendidikan di wilayah III Cirebon,” terangnya.
Justeru peralihan status
swasta menjadi PTN itu, dikatakan orang nomor satu di Unswagati tersebut, pihak
yayasan sudah memberikan sumbangsihnya kepada Negara sebesar 114 Miliar. Jika
yayasan hanya ingin mementingkan diri sendiri, pilihan menjadi kampus swasta
lebih menjanjikan daripada menjadi menjadi PTN. “Upaya Unswagati menjadi kampus
negeri ini semata-mata demi pengabdian pendidikan kepada Negara, kalau sekadar
nyari keuntungan sih enaknya kampus swasta saja,” tutur Djohan.
Saat disingung apakah
peralihan menajdi PTN itu hanya sebatas meninggikan pamor Unswagtasi saja,
orang nomor satu di kampus tersebut membantah. Dia menegaskan, anggapan itu
tidak benar. Dia menambahkan, jika masyarakat mempetanyakan kapan Unswagati
akan menjadi PTN, harusnya masysrakat menagih janji itu kepada Pemkot, Pemkab,
dan Pemprov. Karena rencana itu tidak mungkin akan dapat terwujud jika tidak
ada dukungan dari pihak terkait. “Keinginan Unswagati menjadi PTN juga atas
dorongan masyarakat, pada tahun ini saja jumlah pendaftar mencapai 4664, namun
yang diterima yang menjadi mahasiswa baru Unswagati hanya 2938,” ujar Djohan.
Sementara anggota DPRD Kota
Cirebon, Agung Supirno mengungkapkan, upaya Unswagati menjadi PTN yang masih
terganjal akan segera diatasi. Menurut politisi asal Golkar itu mengatakan,
DPRD Kota Cirebon terlebih dahulu akan menyamakan presepsi kepada eksekutif
untuk pembangunan Unswagati menjadi kampus negeri. Pihaknya yakin Unswagati mampu
mengatasi kesulitan-kesulitan itu. Rencana PTN membutuhkan kajian untuk
menjawab kendala-kendalanya. “Saya yakin Unswagati mampu mengatasi
kendala-kendala itu, anggota DPRD Kota Cirebon siap untuk mendukung langkah
itu,” terangnya. (Iwe/CNC)
Info: CirebonNews.Com














Tidak ada komentar: