
Kedawung - Kasus penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila di banding tahun 2013 lalu, saat ini saja Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon melansir sedikitnya ada 909 kasus HIV/AIDS yang virusnya kini mulai merambah ke kalangan ibu rumah tangga (IRT).
Hal itu terungkap saat
lokakarya exsit strategi global R-8 yang diselenggarakan Perkumpulan keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Cirebon di Hotel Bagus In kawasan Kedawung
Kabupaten Cirebon. Acara yang dihadiri para camat, LSM, dan kepala puskesmas
itu rencananya akan digelar satu hari, Rabu (10/9).
Ketua PKBI Cabang Cirebon, Hermawan
mengatakan sampai bulan juli tercatat ada 873 kasus HIV/AIDS yang masuk di
PKBI. Kasus tersebut dimungkinkan akan terus meningkat setiap bulanya.
Sementara data yang ada di Dinkes ada 909 kasus HIV/AIDS.
"Ada tren baru dalam
penyebaran HIV/AIDS yaitu banyaknya kasus yang menimpa ibu rumah tangga,"
kata dia di sela acara tersebut, Selasa (10/9).
Menurutnya, lokakarya ini
selain memberikan pemahaman HIV/AIDS terhadap pemanggu kebijikan di tingkat
kecamatan dan desa. Sekaligus untuk menyusun strategi penanggulangan HIV/AIDS
kedepanya, apalagi nantiya tidak akan ada kucuran dana untuk LSM.
Selain sosialisai tetapi
juga melakukan pemeriksaan HIV/AIDS di tempat kerja, pemeriksaan tersebut untuk
mengambil sempel darah bagi para pekerja.
“Saat ini kita focus
terhadap pemeriksaan di tingkat desa dan kecamatan, sehingga kedepanya
pemerintah desa dan kecamatan bias mengalokasi anggaran yang dibahas dalam
musrembang. Agar program penanggulangan HIV/AIDS tetap berjalan walupun tidak
ada kucuran dana dari luar,” kata dia.
Dan saat ini, kata dia,
pada kelompok resiko tinggi kasusnya agak stagnan bila di banding tahun-tahun
lalu. Dan saat ini justru banyak menimpa ibu rumah tangga, padahal mereka tidak
terjun langung dan hanya terdampak.
“Ibu rumah tangga itu,
hanya terdampak dari laki-lakinya yang terkategori sebagai penghubung. Dan
rata-ratanya ibu-ibu itu tidak tahu kalau terjangkit virus tersebut,”
terangnya.
Untuk wilayah yang paling
tinggi kasusnya masih di tahun 2014 ini tetap di Kecamatan Kedawung, Plumbon,
Beber. Sedangkan yang paling rendah itu di Susukan Lebak. Bahkan wilayah timur
yang jarang ditemukan kini mulai bermunculan.
“Ini harus menjadi
perhatian kusus baik itu pemerintah, ulama, LSM dan lainya, sehingga anggka
tersebut terus menurun. Terlebih saat ini mulai bermunculan tempat-tempat
syahwat bagi si hidung belang,” tandasnya. (Enon/CNC)
Info: CirebonNews.Com














Tidak ada komentar: