Forum Ketua RW Bersitegang dengan Wartawan

Editing by - Amiz

Kejaksan - Bukan hanya kepada Kepala BPS Kota Cirebon saja Forum Ketua RW itu mengecam, namun juga bersikap kasar kepada sejumlah wartawan yang tengah bertugas yang hendak mewawancarai Kepala BPS Kota Cirebon, Imron Budianto. Salah seorang yang mengaku perwakilan dari Forum Ketua RW itu berusaha menghalang-halangi sejumlah wartawan saat bertugas, bahkan dia memaksa jangan meminta keterangan terkait masalah pendataan warga kurang mampu di Kota Cirebon, Rabu (24/9) kemarin.

Kejadian itu bermula usai menggelar rapat jajak pendapat antara Para Ketua RW se-Kota Cirebon bersama pimpinan BPS Kota Cirebon yang difasilitasi anggota DPRD membahas tentang bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Lantaran tidak puas dengan hasil keputusan rapat tersebut, sejumlah ketua RW mengecam Kepala BPS Kota Cirebon dengan menggunakan kata-kata kasar. Alasan mereka tak puas dengan keterangan yang diberikan oleh pihak BPS karena data yang dimiliki BPS tidak sesuai dengan data yang dimiliki PPK maupun Dinsosnakertrans.

Tak cukup melontarkan kata-kata kasar, salah satu dari mereka, Maman mendatangi Kepala BPS dan sejumlah wartawan untuk menghentikan proses wawancara dari hasil jajak pendapat. Sambil menarik salah seorang wartawan dan mengancam dengan kalimat kasar, tentu perlakuan tersebut tidak diterima oleh Jumsangit, wartawan di salah satu media di Kota Cirebon. Bahkan salah satu dari mereka mengancam dan sempat menampar wartawan.

Jum menilai, seharusnya para RW tersebut tidak melakukan hal kasar seperti itu. Menurutnya, mestinya RW mengerti dan paham tugas jurnalistik yang dilakukan wartawan mendapat keterangan dan informasi yang dari narasumber. Pihaknya mengatakan, sebagai seorang wartawan dirinya mengaku tidak pernah membela siapa pun yang sedang bertikai. Dikatakannya, dirinya hanya menjalankan tugas dan tidak mau ikut mencampuri masalah antara Forum Ketua RW dan pihak BPS. “Jangan begitu dong pak caranya, kami hanya menjalankan tugas saja, bapak juga harusnya menghormati kami sebagai wartawan,” ujar Jum kepada para RW.

Bukan saja kepada Kepala BPS dan wartawan para Ketua RW bersikap kasar, para anggota dewan pun ‘dihadiahi’ kalimat pedas dan kasar dari para RW. Anggota DPRD dari partai Golkar, Agung Supirno mengatakan, mestinya menghadapi masalh tidak seperti itu. “Jika menyelesaikan masalah dengan cara-cara kasar, tidak akan pernah selesai,” ujar Agung. Sebagian dari para ketua RW lainnya, mencoba mengkondusifkan keadaan dan ikut melerai adu mulut yang terjadi. “Saya minta maaf mas, atas ulah teman saya,” ujarWowo Rogawa yang juga ketua RW kepada Wartawan. (Iwe/CNC)

Tidak ada komentar: