Pasalnya, belum lagi
polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan dan penyerangan terhadap warga oleh
geng motor GBR yang terjadi Minggu dinihari (20/7), kali ini polisi disibukkan
dengan aksi pembegalan terhadap tiga pelajar SMP yang sedang nongkrong di
kompleks perkantoran Pemkab Cirebon.
Korban adalah Putriana
Purnomo (14) warga Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Bima Aditya (13) warga Desa
Setu Wetan, Kecamatan Weru, dan Rosi Pratiwi (15) warga Desa Weru Kidul,
Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Mereka (korban, red) tercatat pelajar SMP Negeri 1 Weru, Kabupaten
Cirebon. Selain kehilangan handphone, korban Rosi Pratiwi luka tusuk celurit di
punggung dan Bima Aditya mengalami luka bacok celurit di tangan kanannya.
Korban Bima Aditya yang
ditemui Radar Cirebon di RS Sumber Hurip, Kabupaten Cirebon menceritakan,
awalnya Senin (21/7) sekitar pukul 19.45, dirinya bersama Putriana Purnomo dan
Rosi Pratiwi sedang asik nongkrong di Jl Sunan Muria, tepatnya depan Kantor
PDAM Kabupaten Cirebon sambil menikmati berbuka puasa. Namun tiba-tiba
muncul dua orang pemuda tidak dikenal menggunakan sepeda motor jenis Yamaha
Jupiter Z menghampiri mereka.
Selanjutnya, kedua pelaku memalak meminta uang kepada ketiga
korban. Tapi, ketika korban Rosi Pratiwi hendak mengambil uang, pelaku merampas
handphone jenis BlackBerry. Melihat HP temannya dirampas, Bima Aditya berusaha
melawannya. Kesal mendapat perlawanan dari korban, salah satu pelaku
mengeluarkan celurit lalu membacok tangan Bima Aditya dan menusuk punggung Rosi
Pratiwi. Melihat kedua korban bersimbah darah akibat dibacok dan ditikam
celurit, kedua pelaku langsung kabur membawa HP milik Rosi.
Dibantu petugas Polsek Sumber yang datang ke TKP setelah mendapat
laporan, kedua korban begal itu langsung dilarikan ke RS Sumber Hurip,
Kabupaten Cirebon untuk mendapatkan pertolongan medis. Di ruang UGD RS Sumber
Hurip, korban Bima Aditya harus mendapatkan 22 jahitan pada tangan kanannya
akibat dibacok. Sedangkan Rosi Pratiwi mendapatkan 17 jahitan pada punggungnya
akibat ditusuk celurit.
”Saya tidak mengenal mereka karena mukanya ditutup menggunakan kain.
Awalnya dikira pelaku tidak membawa senjata tajam, jadi saya berani melawan
berusaha menolong HP teman yang dirampas. Tapi, salah satu pelaku mengeluarkan
celurit dan membacok kami,” ujar korban Bima Aditya kepada Radar Cirebon, tadi
malam (21/7).
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugema SIK SH
melalui Kapolsek Sumber AKP Soenarko SH mengaku pihaknya masih menyelidiki
kasus tersebut. “Kami masih memintai keterangan saksi-saksi termasuk kedua
korban. Kasusnya masih kami selidiki untuk mencari pelakunya,” ujar mantan
Kapolsek Babakan ini. (arn)
Info: RadarCirebon.Com










Tidak ada komentar: