
Ada mitos berkembang di masyarakat,
setelah terjaga sepanjang malam sebaiknya jangan lekas mandi. Sebab bisa memicu
penyempitan pembuluh darah. Bahkan jika dilakukan berulang-ulang, bukan tidak
mungkin dapat mengakibatkan kematian mendadak. Benarkah demikian?
Menurut ahli penyakit jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, Prof.
Dr. dr. Budhi Setianto, Sp.Jp (K) FIHA, keyakinan itu tidak sepenuhnya benar.
Karena kematian mendadak bukan disebabkan mandi selepas begadang saja. Tapi
lebih terpengaruh kebiasan buruk sehari-hari.
"Kalau melihat data, kematian mendadak banyak terjadi pada
usia 35 tahun ke atas, 80 persen di antaranya karena penyempitan jantung
koroner," ujar Budhi kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Rabu, 18 Juni
2014. "Penyakit ini muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat."
Artinya, mandi setelah begadang bukanlah satu-satunya penyebab.
Pemicu utama justru muncul dari kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak, merokok,
minuman keras, kadar kolesterol yang tinggi, memiliki riwayat diabetes, tekanan
darah tinggi, dan kurang berolahraga. "Jadi yang lebih berbahaya itu malah
kebiasaan buruk saat begadang," kata dia.
Pada beberapa kasus, Budhi melanjutkan, ada orang yang kerap
terjaga hingga pagi dan lanjut mandi tapi tidak mati mendadak. Jawabannya,
ternyata orang itu tetap mengontrol asupan makanan dan menghindari rokok kala
begadang. Menjaga keseimbangan psikologis dengan berpikir positif dan menjauhi
stres pun bisa menyelamatkan diri dari kematian mendadak.
Budhi mengatakan, bila ada kasus mati mendadak karena mandi pagi
setelah begadang, kemungkinan besar orang itu sudah memiliki gejala penyempitan
jantung koroner sejak lama. Cirinya: sering merasa nyeri pada bagian dada,
sesak nafas, dan cepat lelah meski tidak melakukan aktivitas berat.
"Jadi sepanjang tidak memiliki gejala itu, mandi setelah
begadang boleh saja dilakukan," kata dia. "Walaupun sebaiknya
aktivitas begadang perlu dikurangi, karena tubuh tetap perlu waktu untuk
beristirahat."
Bagi mereka yang menemukan gejala penyempitan jantung koroner,
Budhi menyarankan agar segera bersua dengan dokter. Sehingga dapat terdeteksi
stadium penyakit dan jenis pengobatan yang perlu dilakukan. "Pasien bakal
menjalani USG jantung dan treadmill test," kata dia.
Sedangkan untuk mencegah terjadinya peristiwa mati mendadak, bisa
dilakukan dengan mempraktikan gaya hidup sehat. Merujuk semboyan Yayasan Jatung
Indonesia, Anda dapat memiliki jantung prima melalui metode "Panca Usaha Jantung
Sehat". Yakni SEHAT: seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hadapi stres, awasi
tekanan darah, dan teratur berolah raga.
Ada juga jargon kesehatan melalui keseimbangan lima rasa: manis,
asin, gurih, kecut, serta pahit. Slogan yang tercetuskan oleh Raden Soenarto
Mertowardoyo, Kapten TNI Angkatan Darat Kompi C Obat-obatan Kwitang ini
menyarankan agar tidak mengonsumsi makanan dengan satu rasa secara berlebihan.
Sebab penganan asin terlalu banyak dapat menyebabkan darah tinggi, manis bisa
memicu kencing manis, sedangkan gurih meningkatkan kadar kolesterol.
Karenanya, dalam sebuah makanan harus ada lebih dari satu rasa yang
berimbang. Kecut bisa melunturkan lemak dari makanan dan pahit berguna sebagai
antioksidan. "Pesan ini merupakan kearifan lokal yang digali oleh Raden
Sunarto dari budaya Indonesia," kata dia. "Dan masih relevan untuk
dipraktikkan hingga saat ini."
Info: Yahoo.Com














Tidak ada komentar: